ARTI SEBUAH KEHORMATAN
Karya : Taufiq Ari . W
Disaat aku berjalan di kesendirian kota, aku melihat seorang perempuan yang sedang duduk disudut gedung. Aku mencoba menghampirinya dan menyapa dengan suara yang pelan. Perempuan itu tetap diam dan membisu, aku perhatikan dirinya dengan seksama dan aku bingung ketika melihat pakaiannya yang dikenakannya robek. kemudian dengan perasaan yang berani bercampur ketakutan aku memegang bahunya yang bermaksud memanggil. Kebingunganku semakin melanda, kembali aku beranikan untuk memegang kepalanya dan aku melihat wajah perempuan itu. Aku tersentak kaget ketika melihat wajah perempuan itu yang lembam dan mata yang sembab. Tanpa ragu aku bertanya " Apa yang terjadi padamu " perempuan itutetap belum mau menjawab, malah ia seperti ketakutan kepadaku.
Beberapa menit berlalu dan dia juga membungkam. Aku berusaha meyakinkannya kalau aku orang yang baik dan tak berniat jahat. Usahaku tidaklah sia-sia, akhirnya dia mau berbicara kepadaku. Hampir 1 jam kami mengobrol dalam keadaan duduk ditanah dan dibawah kegelapan malam yang diterangi dengan cahaya bulan purnama, aku merasa sedih dan terharu. Dan aku berpikir " lelaki bejat mana yang tega memperkosa seorang perempuan yang tak bersalah ". Dia tetap menangis dan selalu mengatakan ' Aku telah ternodai, harga diriku hilang dan lebih baik aku mati ". Singkat pembicaraan aku mengajak dia pergi dari tempat yang sunyi ini dan menuju kerumahku. Setibanya aku dirumah, aku langsung menganjurkan kepadanya untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya yang robek.
Keesokan harinya aku mengajak dia pergi untuk mencari lelaki bejat yang tega memperkosa perempuan tak bersalah ini dan berniat untuk membantu. Kami pergi ketempat yang biasa didatangi lelkai hidung belang, tetapi lelaki bejat itu tidak dapat kami temui. Setelah 3 hari berlalu kami temui lelaki bejat itu disebuah desa dengan bangunan - bangunan yang masih kumuh dan rapat. Emosi perempuan ini meluap dengan cepat, Tak sadarkan diri dia langsung melabrak lelaki itu dan menamparnya sambil mengeluarkan air mata. Aku paham dengan perasaan perempuan ini, hatinya hancur dan semangat hidup sangat berkurang. Aku tidak tega melihat perempuan itu berjuang sendiri demi kehormatannya yang hilang. Tanpa pikir panjang dan berlagak kepahlawanan, aku langsung meredakan emosi perempuan itu dan menerjangkan pukulan ke wajah lelaki bejat itu. Dan aku melontarkan kata - kata yang cukup sadis " Woy lelaki bejat, lu harus tanggung jawab atas perbuatan elu sendiri ". Lelaki itu tetap mengelak, akan tetapi perempuan itu bersikeras kalau dialah lelaki bejat yang menodai tubuhnya. Beberapa saat perseteruan itu terjadi, lelaki bejat itupun mengaku kalau dia yang melakukan hal itu. Aku merasa tenang karena telah menemukan pelakunya, tapi hal yang aku rasakan berbeda dengan perempuan itu. Dia malah menangis dengan histeris dan dia berkata " Oh TIDAK , aku tidak menginginkan janin ini. Aku tidak mengandung bayi dari manusia keji itu ".
Setelah kejadian itu, perempuan itu melahirkan bayi yang dikandungnya dan merawat bayi itu sendirian. Dialin sisi lelaki bejat itu mendekam didalam jeruji besi. Banyak yang aku pelajari dari hal tersebut, dan sekarang aku tahu betapa pentingnya arti sebuah kehormatan bagi wanita. Dan aku juga tahu dan harus memahami bahwasanya lelaki bukan hanya berani berbuat, tetapi juga harus berani bertanggung jawab atas segala perbuatannya walaupun hal itu fatal.